Keyakinan, Ikrar, dan Praktik


Ketiga faktor ini adalah batu pondasi dari Buddhisme Tanah Suci. Jikalau ketiganya hadir, maka kelahiran di Tanah Suci akan tercapai. Keyakinan maksudnya keyakinan akan ikrar-ikrar Buddha Amitābha untuk menyelamatkan semua yang melafalkan nama-Nya, di samping keyakinan akan Hakikat-Diri seseorang sendiri yang secara intrinsik sama dengan Hakikat-Nya (melafalkan nama Buddha ialah melafalkan Batin). Ikrar adalah tekad untuk terlahir di Tanah Suci — di Batin suci seseorang sendiri — supaya ada dalam posisi untuk menyelamatkan diri sendiri dan makhluk lain. Praktik secara umum maksudnya melafalkan nama Buddha sampai pada titik di mana Batin seseorang dan Batin Buddha Amitābha berada dalam keserempakan — yakni: sampai pada titik kemanunggalan batin. Samādhi dan kebijaksanaan maka akan tercapai.

Tolong catat bahwa semua ajaran Buddhis adalah siasat yang membagi Kebenaran yang satu dan tak-terbagi menjadi banyak bagian. Keyakinan, Ikrar, dan Praktik, meskipun tiga, sesungguhnya ialah satu. Jadi, dapat dikatakan bahwa kelahiran di Tanah Suci bergantung pada tiga kondisi atau dua kondisi (Keyakinan dan Ikrar) atau bahkan satu kondisi (Keyakinan), karena yang satu mengandung semua dan semua terkandung dalam yang satu. Rumusan yang akan digunakan tergantung pada pendengar dan waktunya. Tujuannya adalah untuk memampukan semua makhluk mencapai kelahiran di Tanah Suci sebagai batu loncatan menuju Kebuddhaan.

Komentar

Alangkah langkanya Sang Śākyamuni! Alangkah sukar yang dilakukan Sang Śākyādhirāja, yang mampu di Dunia Sahā dengan lima kekeruhannya ini merealisasi Anuttara Samyak-saṃbodhi dan, demi semua makhluk, membabarkan Dharma yang sukar dipercaya seisi dunia!